Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Jumat, 11 Mei 2012
Memahami Aperture & Depth of Field
Diposting oleh fotografi di 05.58 0 komentar
Memahami Pengertian White Balance
White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.
Setiap kamera memiliki cara setting yang berbeda, oleh karena itu anda harus merujuk pada buku manual jika memang sejauh ini belum menemukan caranya. Anda bisa mencari buku manual kamera disini. Kalau anda masih bingung, gunakan mode auto white balance. Kamera mungkin tidak selalu benar namun paling tidak lebih banyak benar.
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:
- Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
- Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
- Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
- Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
- Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
- Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
- Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.
Beberapa kamera, terutama SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna).
Diposting oleh fotografi di 05.57 0 komentar
Memahami Konsep ISO
Diposting oleh fotografi di 05.52 0 komentar
5 Settingan Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret
Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
- Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 100 saja cukup
- Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon
Ada 5 hal mendasar yang harus selalu kita periksa sebelum jari kita memencet tombol shutter pertama kali. Silahkan:
1. Periksa Settingan White Balance Anda
2. Hidupkan Highlight Warning Kamera
3. Periksa Setting ISO
Baca lebih jauh mengenai ISO disini.
4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto
Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.
5. Periksa Settingan Mode Ekspposur Kamera
Diposting oleh fotografi di 05.49 0 komentar
12 Alasan Bagus Untuk Membeli Tripod
Kalau belakangan ini anda sudah menimbang-nimbang untuk membeli
tripod namun masih juga ragu, saya kasih 12 alasan bagus kenapa anda
sebaiknya segera bergegas membelinya:
- Untuk meningkatkan ketajaman foto anda
- Kalau anda memiliki lensa tele yang lumayan berat, anda bisa menaruhnya di tripod
- Untuk meningkatkan kualitas foto dengan setting ISO kamera yang rendah
- Agar anda bisa menyusun komposisi foto anda dengan lebih teliti
- Wajib dipakai saat anda memotret HDR atau panorama
- Ingin memotret diri sendiri? berarti anda butuh tripod
- Ingin memotret bulan? bintang? jejak bintang (star trail)? tripod wajib!
- Ingin mencoba melukis dengan cahaya (painting with light)? tripod!
- Suka foto makro? tripod sangatlah membantu
- Kamera anda dilengkapi video? untuk mengurangi vibrasi gunakan tripod
- Punya reflektor atau flash tambahan tapi tidak punya asisten? panggil tripod dan suruh dia memeganginya
- Sangat suka foto landscape? air terjun atau ombak menjadi seperti kapas? tripod!
Diposting oleh fotografi di 05.44 0 komentar
Memahami Mode Metering Kamera DSLR
Matrix atau Evaluative Metering
Nikon menyebutnya sebagai mode matrix, sedangkan Canon menyebutnya sebagai mode evaluative. Cara kerjanya adalah kamera membagi seluruh obyek foto yang ada dalam viewfinder menjadi beberapa zona atau wilayah, kemudian masing-masing zona tadi diukur gelap terangnya. Kamera juga menekankan zona dimana anda meletakkan titik fokus sebagai zona yang penting, sehingga nilai gelap terang disini dianggap sebagai prioritas. Setelah semua informasi tadi terkumpul, kamera akan mencoba menentukan nilai eksposur yang pas.Selain itu, kamera DSLR juga membandingkan informasi gelap-terang diatas dengan data contoh pemotretan dalam bermacam situasi yang sudah dimasukkan ke dalam memory kamera oleh produsen untuk mementukan nilai eksposur yang menurutnya paling tepat. Mode matrix/evaluative biasanya digunakan pada hampir semua situasi pemotretan normal, paling akurat dalam kondisi sehari-hari dan paling sering digunakan. Jadi, sebelum anda menemukan situasi pemotretan yang kompleks dan sulit, pakailah mode ini.
Center Weighted Metering
Menggunakan keseluruhan area frame untuk menentukan nilai eksposur tidak selalu menghasilkan foto yang diinginkan. Bagaimana jika ingin memotret wajah dengan matahari ada dibelakangnya? Jika anda menggunakan mode matrix, kemungkinan besar wajah akan terlihat sangat gelap.Inilah saatnya anda menggunakan mode center weighted. Mode ini mengukur refleksi cahaya disekitar titik tengah frame dan mengabaikan daerah disekitar sudut-sudut frame. Dengan begitu kamera hanya akan mengukur nilai eksposur di wajah (titik tengah viewfinder) dan mengabaikan nilai di area lain (sinar matahari yang jauh lebih terang). Dibandingkan dengan mode matrix, mode center weighted tidak melihat dimana kita meletakkan titik fokus, dia hanya melihat area disekitar titik tengah viewfinder.
Spot /Partial Metering
Spot metering hanya akan mengukur cahaya disekitar titik fokus dan mengabaikan cahaya didaerah lainnya, tepatnya hanya sekitar 3% dari keseluruhan obyek foto yang diukur. Sementara partial metering mengukur area yang sedikit lebih besar, sekitar 10% dari keseluruhan foto dan juga mengabaikan area lainnya.Kedua mode ini sama prinsip kerjanya. Mereka mengevaluasi satu zone tunggal dan menghitung eksposur murni berdasarkan hasil evaluasi tadi, sementara zone lainnya sama sekali tidak dihitung.Contoh penggunaannya adalah saat anda memotret seorang teman yang membelakangi matahari yang bersinar terang, namun teman tersebut hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan foto sementara kita ingin memastikan dia terukur eksposure-nya dengan baik (tidak terlalu gelap dan juga tidak terlalu terang). Jika anda menggunakan matrix atau center weighted metering, kemungkinan besar teman kita hanya akan terlihat sebagai siluet, karena kamera justru mengukur cahaya matahari yang mendominasi foto.
Bagaimana Mengganti Mode Metering?
Tergantung pada jenis dan merk kamera, cara penggantian mode metering cukup bervariasi. Untuk kamera SLR Digital kelas pro dan semi-pro, biasanya dilengkapi tombol terdedikasi untuk mengganti mode metering. Sementara kamera DSLR kelas pemula biasanya didalam sub-menu. Kalau anda tidak yakin, pastikan anda membaca kembali buku manual bagi kamera anda.Diposting oleh fotografi di 05.39 0 komentar
Kamis, 10 Mei 2012
pengetian
fotografi adalah seni memotret atau mengabadikan suatu momen dengan hal yang baik dan buruk. hal
Diposting oleh fotografi di 05.27 0 komentar